Hehehe… keren kan judulnya 😀
Ya, sesuai judulnya gw mau bahas mengenai pergeseran makna Natal yang dipahami banyak orang baik itu yang beragama kristen maupun non-kristen saat ini. Saat menjelang natal, orang-orang kristen sibuk untuk mempersiapkan berbagai acara natal, perayaan natal, pesta natal, dll. Lagu-lagu natal berkumandang di gereja-gereja, atau bahkan di mall-mall dan di media-media elektronis, sayangnya banyak lagu yang memberikan kesan lagu natal tapi tidak mencerminkan makna natal yang sebenarnya (ya, ini salah satu akibat dari pergeseran makna natal). Saat tanggal 25 Desember tiba, orang-orang mulai saling mengirimkan SMS yang berisikan kata-kata indah disertai ucapan selamat natal. Tapi, apakah semuanya itu dibarengi dengan pemahaman kita akan makna natal yang sebenarnya?
Mari kita ingat lagi, sebenarnya untuk apa kita merayakan natal. Natal adalah hari dimana kita merayakan kelahiran Yesus. Benar, hari kita merayakan lahirnya juruselamat ke tengah dunia yang sebenarnya tidak layak untuk diselamatkan. Kita merayakan hari dimana kasih Allah benar-benar bisa dilihat secara nyata oleh manusia yang mungkin saat hidup sehari-hari (bangun tidur, saat bernapas, saat makan, saat melihat keindahan ciptaan-Nya) tidak menyadari akan kasih-Nya yang sebenarnya sudah sangat nyata di hidup kita. Hari natal adalah hari dimana Anak Allah (Yesus) turun dari kemuliaan-Nya ke dalam dunia ciptaan-Nya untuk menjadi pelayan di dunia ini. Dengan segala kemuliaan-Nya, Dia rela untuk datang ke dunia di kandang domba, di tempat yang hina untuk tempat kelahiran seorang Raja di atas segala Raja. Ya, natal adalah saat dimana rencana penyelamatan Allah atas manusia menjadi nyata.
Kita bukannya tidak boleh mengadakan pesta atau acara perayaan natal dengan meriah. Memang, kita patut senang dan bersyukur memperingati hari dinyatakannya rencana keselamatan Allah atas manusia. Tapi, ingat lagi bahwa Yesus sendiri datang dalam kesederhanaan. Yesus datang bukan untuk “orang kaya” tetapi untuk orang yang membutuhkan-Nya. Apakah kita sadar bahwa saat ini, di Indonesia banyak orang yang membutuhkan bantuan kita!? Bukankah pengikut Kristus harus hidup sesuai dengan cara hidup Kristus!?
Gw juga bukannya menyalahkan orang-orang yang menyanyikan “lagu-lagu natal” palsu (mis. Santa Claus is Coming to Town, Rudolph, Last Christmas, dll). Gw juga tidak menyalahkan lagu-lagu itu. Gw sendiri suka dengan lagu-lagu tersebut karena melodinya yang bagus. Tapi, lihat lagi liriknya. Apakah lagu-lagu tersebut pantas untuk dinyanyikan saat kita ingin menyanyi untuk Tuhan!? Apakah lagu-lagu tersebut pantas untuk dinyanyikan saat kita ingin memperingati NATAL!?
Ingat, yang penting bukanlah perayaan natalnya, bukan tanggal 25 desember, dan bukan hari natalnya. Yang penting adalah Yesus sudah datang dan menebus dosa manusia. Allah sudah mengerjakan bagian-Nya untuk kita. Maka, kita sekarang harusnya mengerjakan bagian kita untuk Allah. Biarlah momen natal menjadi saat kita melakukan introspeksi terhadap kehidupan kita, bertanya “apa yang sudah saya lakukan sebagai pengikut Kristus?” dan memperkuat komitmen kita untuk menjadi pengikut-Nya.
SELAMAT NATAL.
G.B.U.